DUBLIN , PR Newswire. Ukuran Pasar Sistem Operasi Server Global diperkirakan akan mencapai $29,4 miliar pada tahun 2028, naik dengan pertumbuhan pasar sebesar 8,8% CAGR selama periode perkiraan. Faktor Pertumbuhan Pasar Peningkatan Pengeluaran dan Penggunaan untuk PusatData Sumber daya pusat data dari penyedia cloud digunakan saat menghosting aplikasi di cloud. Namun, pusat data saat ini sangat berbeda dari beberapa tahun yang lalu. Infrastruktur telah beralih ke jaringan virtual yang mengaktifkan aplikasi dan beban kerja di seluruh kumpulan infrastruktur fisik dan menjadi lingkungan multi-cloud dari server fisik lokal konvensional. Selain itu, sistem operasi server menawarkan banyak fitur untuk pusat data, seperti menanamkan sekuritas, melacak banyak pengguna, dan berbagai proses administrasi lainnya.Adopsi Lingkungan Cloud Hybrid MeningkatSolusi berbasis cloud sekarang diadaptasi secara luas, menciptakan kebutuhan komputasi yang meningkat. Teknologi data besar dan munculnya Internet of Things (IoT) adalah faktor pendorong utama untuk persyaratan ini. Ada juga peningkatan jumlah pengguna untuk server cloud-native dan peningkatan pengeluaran untuk implementasi layanan cloud. Perusahaan juga memiliki alasan unik untuk memercayai dukungan teknologi cloud dalam memberikan fleksibilitas yang sangat baik, bantuan pelanggan yang lebih baik, dan waktu. Faktor Penahan Pasar Biaya Penyebaran Tinggi dan Waktu Henti ServerIni dikenal sebagai downtime atau pemadaman saat server berhenti bekerja atau tidak dapat diakses karena alasan tertentu. Kerugian akibat downtime perusahaan atau individu dapat secara drastis menghambat reputasi mereka. Waktu henti server dapat disebabkan oleh penyebab fisik, terutama yang terhubung ke internet, karena terdiri dari kombinasi kompleks kabel jaringan tenaga listrik dan komponen perangkat keras. Kerumitan apa pun dalam aspek fisik apa pun dari infrastruktur hosting dapat menyebabkan waktu henti yang signifikan.Ketik OutlookBerdasarkan Jenisnya, Pasar Sistem Operasi Server tersegmentasi menjadi Windows, Linux, Unix dan Lainnya. Segmen windows memperoleh pangsa pendapatan tertinggi di pasar sistem operasi server pada tahun 2021. Hal ini karena windows adalah sistem operasi yang paling dikenal digunakan oleh bisnis. Ini mendukung berbagai fitur dalam satu platform, termasuk administrasi inti server yang lancar, keamanan yang ditingkatkan, konektivitas klien otomatis, dan banyak fitur lain yang membantu pengembang mengoperasikan dan mengelola server secara efisien.Virtualisasi OutlookAtas dasar virtualisasi, pasar Sistem Operasi Server dibagi menjadi Mesin Virtual dan Fisik. Segmen server fisik mencatatkan pangsa pendapatan yang luar biasa di pasar sistem operasi server pada tahun 2021. Karena server fisik memberikan kinerja yang lebih baik, fleksibilitas untuk memodifikasi perangkat lunak dan arsitektur perangkat keras, dan tingkat keamanan yang tinggi, server fisik adalah komputer yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak server.Deployment OutlookDengan deployment, pasar sistem operasi Server diklasifikasikan menjadi On-premise dan Cloud. Segmen On-premise memperoleh pangsa pendapatan tertinggi di pasar sistem Operasi Server pada tahun 2021. Karena meningkatnya permintaan UKM, on-premise diharapkan tumbuh di tahun-tahun mendatang. Penyebaran di tempat meningkat karena fiturnya untuk memberi penggunanya akses lengkap ke aplikasi, data, dan infrastruktur sambil secara signifikan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keamanan di sisi lain.Outlook RegionalBerdasarkan wilayah, pasar sistem operasi Server dianalisis di seluruh Amerika Utara , Eropa , Asia Pasifik , dan LAMEA. Wilayah Amerika Utara memperoleh bagian pendapatan terbesar di pasar sistem operasi server pada tahun 2021. Karena meningkatnya permintaan untuk sistem operasi server dan peningkatan aplikasi internet, dengan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI), sistem operasi server dapat digunakan untuk mengelola banyak aplikasi seperti manajemen server dan penyimpanan. Pasar juga didorong oleh meningkatnya adopsi komputasi awan di berbagai organisasi. Tentang ResearchAndMarkets.com ResearchAndMarkets.com adalah sumber terkemuka dunia untuk laporan riset pasar internasional dan data pasar. Kami memberi Anda data terbaru tentang pasar internasional dan regional, industri utama, perusahaan teratas, produk baru, dan tren terbaru.
Month: January 2023
Hyperconverged Infrastructure Sejarah dan Implementasinya
Perkembangan teknologi yang pesat ternyata tidak hanya terjadi pada perangkat di bagian hilir seperti gadget dan perangkat elektronik saja. Melainkan juga terjadi di Hulu yaitu perangkat enterprise dan bisnis, terutama perangkat yang berkaitan jaringan, server dan storage. Bahkan, perangkat yang menyatukan ketiga hal tersebut atau kita kenal dengan Hyperconverged Infrastructure, telah hadir. Apa saja yang ditawarkan oleh perangkat ini dan bagaimana sejarah perkembangannya hingga saat ini? Selengkapnya di bawah yaa! Pengertian HCI Hyperconverged infrastructure (HCI) adalah suatu sistem yang menyatukan sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam suatu solusi terintegrasi. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan infrastruktur IT dan meningkatkan efisiensi operasi dengan mengeliminasi kebutuhan untuk mengelola beberapa sistem terpisah. HCI biasanya terdiri dari node yang masing-masing mengandung prosesor, memori, penyimpanan, dan jaringan, yang semuanya terintegrasi dalam suatu chassis yang sama. Node-node tersebut dapat diagregasikan untuk membentuk suatu cluster yang dapat dikelola secara terpusat. Perangkat ini dikelola menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengkonfigurasi, mengelola, dan memantau sistem dari satu tempat. Sejarah dan Perkembangan HCI Hyperconverged infrastructure (HCI) muncul sebagai jawaban atas kebutuhan untuk menyederhanakan infrastruktur IT dan meningkatkan efisiensi operasi. Sebelum HCI, infrastruktur IT biasanya terdiri dari beberapa sistem terpisah, seperti server, storage, dan jaringan, yang masing-masing harus diinstall, dikonfigurasi, dan dikelola secara terpisah. Hal ini dapat menjadi rumit dan memakan banyak waktu dan sumber daya. HCI muncul pada awal 2010-an sebagai solusi terintegrasi yang menyatukan sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam suatu sistem tunggal. Node HCI biasanya terdiri dari prosesor, memori, penyimpanan, dan jaringan yang terintegrasi dalam suatu chassis yang sama. Node-node tersebut dapat diagregasikan untuk membentuk suatu cluster yang dapat dikelola secara terpisah. Perangkat lunak HCI memungkinkan pengguna untuk mengkonfigurasi, mengelola, dan memantau sistem dari satu tempat. Pada awalnya, HCI hanya ditujukan untuk menjalankan aplikasi virtualisasi sederhana. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna, HCI telah dioptimalkan untuk menjalankan aplikasi yang lebih kompleks dan memungkinkan integrasi dengan teknologi lain, seperti cloud computing dan edge computing. Kini, HCI telah menjadi pilihan yang populer untuk menyediakan layanan IT di berbagai skala, mulai dari skala kecil hingga besar. Perbedaan Hyperconverged dan Converged Infrastructure Hyperconverged infrastructure (HCI) dan converged infrastructure (CI) memiliki beberapa kemiripan, namun juga terdapat beberapa perbedaan utama. Kedua jenis infrastruktur tersebut sama-sama menyatukan sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam suatu solusi terintegrasi untuk menyederhanakan infrastruktur IT dan meningkatkan efisiensi operasi. Namun, perbedaan utama antara keduanya adalah bagaimana sumber daya tersebut diintegrasikan. HCI menyatukan semua sumber daya dalam satu node yang terdiri dari prosesor, memori, penyimpanan, dan jaringan yang terintegrasi dalam suatu chassis yang sama. Node-node tersebut dapat diagregasikan untuk membentuk suatu cluster yang dapat dikelola secara terpisah. Sebaliknya, CI menyatukan sumber daya dalam beberapa sistem terpisah yang masing-masing bertanggung jawab untuk satu atau beberapa fungsi, seperti komputasi, penyimpanan, atau jaringan. Sistem-sistem tersebut dikonfigurasi dan diintegrasikan secara terpusat. Jadi, HCI lebih terfokus pada integrasi sumber daya dalam satu node tunggal, sementara CI lebih terfokus pada integrasi sumber daya dari beberapa sistem terpisah yang dikonfigurasi dan diintegrasikan secara terpusat. Apa Saja Keuntungan Menggunakan HCI? Hyperconverged infrastructure (HCI) memiliki beberapa keuntungan yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola infrastruktur IT mereka: Sederhana: HCI menyederhanakan infrastruktur IT dengan menyatukan sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam suatu sistem terintegrasi. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengkonfigurasi, mengelola, dan memantau sistem dari satu tempat. Efisien: HCI meningkatkan efisiensi operasi dengan mengeliminasi kebutuhan untuk mengelola beberapa sistem terpisah. Selain itu, HCI juga dapat membantu mengurangi biaya operasional dengan menyederhanakan proses instalasi, konfigurasi, dan pemeliharaan sistem. Scalable: HCI dapat diperluas dengan mudah dengan menambah node baru ke dalam cluster. Ini memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas sistem sesuai dengan kebutuhan yang berubah. Fleksibel: HCI dapat diintegrasikan dengan mudah dengan teknologi lain, seperti cloud computing dan edge computing. Hal ini memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan sistem dengan kebutuhan yang berubah. Konsisten: HCI menyediakan solusi terintegrasi yang konsisten di seluruh cluster, sehingga memudahkan pengguna untuk mengelola sistem secara terpusat. Dapat diandalkan: HCI menyediakan tingkat keandalan yang tinggi dengan menggunakan teknologi mirroring dan replikasi untuk menjamin ketersediaan aplikasi yang terus berjalan. Itulah tadi sejarah dan implementasi dari perangkat Hyperconverged Infrastructure. Simak terus blog qserver untuk mendapatkan berita terbaru tentang server dan storage.