Server On Premise dan Server Cloud, Mana yang Anda Pilih?

Pemilihan perangkat IT yang tepat tentunya dapat membuat atau membantu bisnis UMKM berkembang. Terutama soal server, yang biasanya pengusaha kian bingung untuk memilih cloud server atau server on-premise. Untuk itu, penting memahami kedua jenis tersebut dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Dengan memahami kebutuhan bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan server, bisnis UMKM dapat membuat keputusan yang tepat dan menemukan solusi server yang paling sesuai untuk bisnis mereka. Oleh karena itu, kami telah memilih tips memilih server cloud atau on-premise bagi bisnis UMKM mudah dipahami serta diaplikasikan. .

Pengertian Server On Premise, serta Kekurangan dan Kelebihannya

Server on-premise adalah jenis server yang berada di lokasi fisik bisnis dan dikelola oleh perusahaan itu sendiri. Ini berarti bahwa perusahaan membeli, menyimpan, dan memelihara server fisik mereka sendiri, dan memiliki akses langsung ke server dan layanannya.

Kita dapat mengumpamakan sebuah server on premis, ketika memiliki sebuah gedung kantor. Dalam hal ini, gedung kantor merupakan server fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan. Perusahaan memiliki kendali penuh atas gedung dan layanannya, dan memiliki akses langsung ke gedung setiap saat.

Server on-premise memberikan kontrol dan privasi yang lebih besar, karena perusahaan memiliki akses langsung ke server dan data mereka. Juga, keamanan data bisa lebih terjamin karena perusahaan memiliki kendali atas pengaturan keamanan server.

Server on-premise bisa menjadi pilihan yang lebih baik jika bisnis membutuhkan akses yang cepat dan stabil ke data, server on-premise bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, bisnis harus mempertimbangkan biaya tambahan yang dibutuhkan untuk membeli, menyimpan, dan memelihara server fisik.

Pengertian Server Cloud, Serta Kekurangan dan Kelebihannya

Cloud server adalah jenis server yang menyediakan layanan hosting dan komputasi melalui internet. Ini berarti bahwa pengguna tidak perlu membeli, menyimpan, dan memelihara server fisik mereka sendiri, melainkan dapat mengakses server dan layanannya melalui jaringan internet.

Perumpamaan sederhana untuk menjelaskan cloud server adalah seperti menyewa sebuah gedung kantor. Dalam hal ini, gedung kantor merupakan server fisik yang disewakan dan digunakan oleh banyak perusahaan. Setiap perusahaan memiliki akses ke gedung dan layanannya melalui jalan masuk, tanpa harus memiliki gedung sendiri.

Cloud server memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi, karena pengguna dapat mengubah jumlah sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Juga, biaya yang dibutuhkan untuk memelihara server fisik bisa ditekan, karena tidak perlu membeli hardware dan mempekerjakan sumber daya manusia untuk memeliharanya.

Untuk itu, cloud server bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena memungkinkan bisnis untuk berkembang dengan biaya yang lebih rendah dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Bisnis UMKM juga dapat fokus pada kinerja bisnis mereka dan meninggalkan tugas pemeliharaan server kepada penyedia layanan cloud.

Tips Memilih Server on Premis atau Cloud Server

Pertama, evaluasi kebutuhan bisnis. Hal ini sangat penting karena bisnis harus memahami kebutuhan mereka terkait dengan penyimpanan data, aplikasi, dan pemrosesan data. Ini akan membantu mereka memutuskan apakah cloud server atau on-premise lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

Kedua, pertimbangkan biaya. Bisnis harus mempertimbangkan biaya pembelian, pemeliharaan, dan pengembangan server on-premise dan biaya layanan cloud server seperti biaya penyimpanan data, biaya penggunaan, dan biaya aplikasi. Ini akan membantu bisnis memahami investasi yang dibutuhkan dan membuat keputusan yang tepat.

Ketiga, pertimbangkan fleksibilitas. Cloud server memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas dan skalabilitas, sementara on-premise memiliki kendali yang lebih besar dan lebih banyak pilihan konfigurasi. Bisnis harus mempertimbangkan apakah mereka memerlukan fleksibilitas atau kontrol yang lebih besar dan membuat keputusan yang tepat.

Keempat, kontrol dan privasi. Bisnis harus mempertimbangkan tingkat kontrol dan privasi yang diinginkan. On-premise memberikan kontrol dan privasi yang lebih besar, sementara cloud server memiliki keamanan dan keandalan yang lebih tinggi. Bisnis harus memahami kebutuhan privasi dan memastikan bahwa pilihan server memenuhi standar privasi yang diinginkan.

Terakhir, keamanan. Keamanan dan privasi data merupakan faktor penting dalam memilih server. Bisnis harus memastikan bahwa server yang dipilih memiliki standar keamanan yang tinggi dan sesuai dengan regulasi dan kebijakan privasi. Ini akan membantu bisnis memastikan keamanan data mereka dan menjaga bisnis mereka tetap aman.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, bisnis UMKM dapat membuat keputusan yang tepat dan memilih server yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

Kesimpulan

Dalam menyimpulkan, memilih server yang tepat sangat penting bagi keberlangsungan dan sukses bisnis UMKM. Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan server, sehingga penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan cloud server dan server on-premise sebelum membuat keputusan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, fleksibilitas, kontrol, privasi, dan keamanan, bisnis UMKM dapat membuat keputusan yang tepat dan memilih server yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Bisnis harus mengevaluasi kebutuhan mereka dan mencari solusi hosting yang paling sesuai untuk memastikan bahwa bisnis mereka berkembang dan berhasil.

Itulah tadi tips memilih server cloud atau on-premise bagi bisnis UMKM penting untuk dipahami dan dilakukan dengan benar. Bisnis harus memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang tepat dan memilih server yang sesuai. Hal ini tentunya agar perusahaan dapat terus berkembang ke depannya.