Membuka Masa Depan Pembelajaran Campuran dengan Cloud

Menurut IDC¹, sektor pendidikan adalah salah satu yang akan merasakan dampak jangka panjang COVID-19 terhadap infrastruktur enterprise cloud. Peralihan ke pembelajaran jarak jauh selama masa tersebut membuktikan bagi sekolah betapa pentingnya aksesibilitas, konektivitas, privasi data, dan pengeluaran teknologi yang bijak untuk menciptakan lingkungan pembelajaran online yang sukses.

Meskipun sekolah telah menggunakan cloud bahkan sebelum pandemi—sebuah studi² menunjukkan bahwa 82% institusi pendidikan meng-host email atau sistem produktivitas mereka di cloud, sementara 52% memanfaatkan sistem manajemen pembelajaran berbasis cloud—masih banyak yang bisa lebih mengandalkan layanan teknologi yang gesit, hemat biaya, dan disediakan melalui cloud.

Meski pembelajaran mulai kembali ke kelas fisik, pembelajaran jarak jauh tidak akan hilang. Kini adalah waktu bagi sekolah untuk berinvestasi dalam infrastruktur komputasi awan yang kuat guna meningkatkan pendidikan siswa baik di dunia fisik maupun digital, sekaligus memberdayakan pendidik, sekolah, dan tim TI pendidikan agar bisa melakukan lebih banyak hal.

Manfaat Utama Cloud
Salah satu kekhawatiran utama pembelajaran jarak jauh adalah siswa kehilangan interaksi fisik yang kaya. Namun pembelajaran jarak jauh bisa sama menariknya dengan bantuan aplikasi berbasis cloud. Hal ini memungkinkan siswa mengakses slide, video, konten web, dan kelas interaktif yang di-host secara terpusat lewat cloud, sehingga berbagi pengetahuan menjadi sama kaya, memberdayakan, dan bahkan lebih sederhana.

Menurut laporan³, komputasi awan di bidang pendidikan diperkirakan tumbuh dari USD 8,13 miliar pada 2016 menjadi USD 25,36 miliar pada 2021, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 25,6%. Ini menambah keyakinan atas teknologi ini dari para pelaku pendidikan di seluruh dunia.

Di era baru pembelajaran hybrid ini, siswa dan guru harus bisa bekerja kapan saja dan di mana saja. Dan jika terjadi penutupan sekolah paksa lagi, institusi pendidikan harus bisa beralih cepat kembali ke pembelajaran jarak jauh — dengan dampak minimal pada studi siswa. Keberlangsungan ini dimungkinkan oleh lingkungan digital yang aman dan siap cloud.

Tahun lalu, di AS, Eropa, dan Asia, serangan siber terus meningkat⁴ karena peretas menargetkan institusi akademik dan penelitian. Dengan pembelajaran jarak jauh yang tetap berjalan, keselamatan menjadi perhatian utama dalam diskusi tentang komputasi awan. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan departemen TI mereka untuk mengadopsi solusi digital yang kuat.

Keunggulan Pusat Data Berbasis Cloud
Pusat data berbasis cloud didesain untuk menjamin tingkat keamanan tertinggi bagi berbagai organisasi. Bekerja di cloud membantu sekolah mematuhi regulasi data global dan regional dengan mudah, sambil mendapatkan keamanan dan efisiensi premium dengan biaya lebih rendah dibandingkan opsi tradisional.

Membayangkan Masa Depan Pendidikan yang Terhubung dengan Cloud

Siswa Mobile dan Berdaya
Dalam lingkungan pembelajaran cloud-first, pendidikan tidak lagi terbatas di ruang kelas. Siswa dapat mengakses kuliah, catatan, dan platform kolaborasi real-time kapan saja lewat cloud.

Memiliki perangkat berbasis cloud yang dapat diakses kapan dan di mana saja bukan lagi sekadar keinginan, melainkan kebutuhan bagi sekolah untuk mengadopsi cara akses data yang lebih fleksibel. Otoritas pendidikan telah merasakan realitas baru ini, dan fleksibilitas lokasi yang menyertainya diperkirakan akan bertahan lama. Sekolah di seluruh dunia telah dan terus menjalankan inisiatif pembelajaran mobile.

Perangkat komputasi cloud-first seperti laptop dan tablet mendukung dunia pembelajaran campuran baru ini. Salah satu kategori perangkat yang sering digunakan untuk program satu-ke-satu atau di kelas adalah Chromebook. Perangkat ini kuat, dilengkapi fitur keamanan bawaan, dan hadir dalam berbagai bentuk serta gaya untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam—mulai dari mengetik catatan, menggambar, memberikan presentasi, hingga dibawa saat bepergian.

Di Tiongkok⁵, komputasi awan digunakan sebagai alat modernisasi pendidikan yang memberi manfaat seperti penghematan biaya bagi pemerintah lokal. Secara global, aplikasi seperti Coggle juga digunakan untuk bekerja sama dengan teman sekelas dari rumah saat pembelajaran jarak jauh masih berlangsung. Banyak aplikasi lain untuk pencatatan, pelajaran interaktif, dan kerja kelompok real-time menambah warna pengalaman belajar, memberi siswa kesempatan untuk mempersonalisasi gaya belajar mereka.

Fleksibilitas Lebih untuk Guru
Guru juga mendapatkan manfaat dari perangkat lunak berbasis cloud. Daripada menangani tumpukan tugas kertas, guru bisa mengakses tugas siswa secara online untuk memantau kemajuan dan memberikan umpan balik. Kuliah dan tutorial bisa direkam sebelumnya dan tersedia sesuai permintaan melalui platform ini, memberi guru fleksibilitas dalam mengatur waktu sesuai kebutuhan.

Komputasi awan juga membantu guru menjadi lebih efektif. Beberapa perangkat lunak cloud memiliki fitur analitik data dan machine learning yang dapat memantau hasil siswa dari waktu ke waktu, menghasilkan laporan dan wawasan yang dipersonalisasi untuk membantu guru merancang pelajaran yang lebih tepat dan efektif. Ini sejalan dengan kesadaran yang berkembang bahwa pendidikan tidak bisa seragam untuk semua.

Sebelum COVID, sebuah studi⁶ menemukan bahwa 94% institusi pendidikan meng-host setidaknya satu solusi di cloud. Ini membuka jalan untuk integrasi lebih mudah ke model langganan—termasuk perangkat lunak, platform, dan infrastruktur sebagai layanan (SaaS, PaaS, dan IaaS)—yang mendorong fleksibilitas, memungkinkan sekolah memilih solusi yang tepat bagi siswanya.

Kampus yang Hemat Biaya dan Terhubung
Penghematan biaya adalah manfaat utama komputasi awan. Model bayar sesuai pemakaian berarti sekolah hanya membayar sesuai yang digunakan. Skalabilitas cloud memungkinkan admin TI menambah atau menghapus sistem dan alat cloud dengan mudah tanpa terikat perangkat keras fisik. Di Universitas Notre Dame⁷, sekitar 40% biaya operasional TI tahunan berhasil dihemat setelah pindah ke cloud publik.

Cloud juga menghilangkan batasan geografis. Sekolah dengan kampus tersebar luas biasanya membutuhkan banyak admin TI. Dengan cloud, sumber daya dapat lebih mudah dibagi antar kampus yang terhubung, meringankan manajemen TI dan meningkatkan kohesi antar sekolah yang berjauhan.

Dukungan untuk Lingkungan TI Baru
Di lingkungan TI baru, staf admin bisa lebih fokus pada tugas penting. Bebankan manajemen TI dengan perangkat cloud zero-enrollment—yang otomatis terdaftar ke domain sekolah saat siswa atau guru terhubung internet. Pembaruan otomatis menghemat waktu dan tenaga untuk update perangkat lunak di seluruh sistem sekolah, dan tersedia alat manajemen cloud canggih⁸ untuk memantau cloud dan server, memastikan keamanan dan privasi data, serta mengendalikan biaya cloud.

Model layanan cloud seperti SaaS, PaaS, dan IaaS terbukti memberi pendekatan yang sesuai dalam strategi hybrid-cloud dan multi-cloud, menyediakan layanan yang lebih bernilai untuk siswa dan guru. Keuntungan tambahan adalah tidak perlu khawatir soal pemeliharaan atau upgrade karena ditangani oleh penyedia cloud.

Mempersiapkan Adopsi Cloud
Perjalanan menuju adopsi cloud tidak selalu mudah, tetapi manfaatnya jauh melebihi tantangan. Institusi pendidikan perlu mencari mitra cloud terpercaya untuk menilai kesiapan cloud organisasi dan merancang migrasi cloud yang aman dan berisiko rendah. Kebijakan kuat untuk mengatur penggunaan cloud serta pelatihan yang tepat bagi siswa dan pendidik juga diperlukan agar adopsi cloud berjalan lancar. Dengan fondasi yang tepat, sekolah akan siap menyongsong masa depan pembelajaran jarak jauh dan campuran.

Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan qserver indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi qserver.id untuk informasi lebih lanjut!