Hewlett Packard Enterprise Luncurkan Game Interaktif untuk Mengajarkan Keterampilan Keamanan Siber kepada Anak Perempuan

Game dan kurikulum keamanan siber baru dari HPE mendidik anggota Girl Scouts tentang cara menjelajahi internet dan media sosial secara aman dan bertanggung jawab

Dalam artikel ini:

  • Kolaborasi ini akan mengedukasi Girl Scouts agar mampu menjelajahi internet secara aman dan defensif

  • Game online interaktif baru Cyber Squad akan mengajarkan pengetahuan keamanan siber dan mensimulasikan konsekuensi dari perilaku daring yang aman dan berisiko

  • Inisiatif ini bertujuan menutup kesenjangan gender di bidang STEM dan keamanan siber dengan memicu minat anak perempuan pada teknologi—sejalan dengan janji Girl Scouts untuk membawa 2,5 juta anak perempuan ke jalur STEM pada tahun 2025


PALO ALTO, California – 24 Januari 2019 – Hewlett Packard Enterprise (HPE) hari ini mengumumkan peluncuran kurikulum keamanan siber yang ditujukan untuk mendidik anak perempuan tentang keterampilan di bidang keamanan siber. Diluncurkan bersama organisasi Girl Scouts Nation’s Capital dan ditargetkan untuk Junior Girl Scouts (usia 9–11 tahun), program ini membantu anak perempuan menjelajahi internet dengan aman dan bertanggung jawab. Materi mencakup empat topik utama:

  • informasi pribadi dan jejak digital,

  • keamanan online,

  • privasi dan perlindungan data,

  • serta penanggulangan perundungan siber (cyberbullying).

Sebagai bagian dari program ini, HPE juga memperkenalkan game edukatif online bernama Cyber Squad, yang dirancang untuk mengajarkan literasi keamanan siber melalui format naratif interaktif. Game ini membawa pemain ke dalam skenario dunia nyata dan mensimulasikan konsekuensi dari perilaku daring yang aman maupun berisiko.

Girl Scouts yang menyelesaikan program dan game ini akan menerima patch (lencana) yang dapat dipasang di seragam mereka sebagai bukti keahlian dan pengetahuan baru mereka di bidang keamanan siber.


Anak-anak Semakin Terhubung, Tapi Risiko Juga Semakin Tinggi

“Anak-anak kini semakin mobile, terhubung, dan online—namun ini juga membawa risiko dan bahaya yang mengkhawatirkan,” ujar Liz Joyce, Chief Information Security Officer HPE.
“Kesadaran dasar tentang keamanan siber di usia muda adalah hal yang sangat penting, seperti halnya keterampilan keselamatan fisik, contohnya belajar menyeberang jalan.
Sebagai seseorang yang menangani risiko dan kejahatan siber di siang hari dan menjadi ibu dari anak perempuan kecil di malam hari, saya tahu betapa pentingnya pendidikan ini.”

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membekali para Girl Scouts dengan literasi keamanan siber yang mereka butuhkan untuk menjadi pengguna internet yang cerdas, aman, dan bertanggung jawab—serta mendorong mereka menjadi warga digital yang baik.”


Fakta dan Statistik Mengenai Anak dan Risiko Siber:

  • Rata-rata anak mendapat smartphone pertama pada usia 10,3 tahun, dan 39% membuat akun media sosial pertama pada usia 11,4 tahun.

  • Hanya 44% anak muda menggunakan kata sandi pada perangkat mereka, dan 29% anak tahu kata sandi milik orang lain.

  • Hanya 61% remaja menggunakan pengaturan privasi di media sosial.

    • 30% pernah membagikan nomor telepon mereka secara online

    • 14% pernah memposting alamat rumah mereka secara publik

  • 80% anak menyaksikan perundungan siber, namun 24% tidak tahu harus berbuat apa jika menjadi korban.

  • 27% anak bersedia atau pernah bertemu dengan orang asing yang mereka kenal pertama kali secara online.

  • 86% anak perempuan mengatakan mereka dapat melakukan obrolan online tanpa diketahui orang tua, dan 69% remaja rutin menerima pesan dari orang asing tanpa memberitahu orang tua.

  • 94% orang tua mengira mereka tahu apa yang dilakukan anak mereka secara online, namun hampir 70% anak mengaku menyembunyikan aktivitas daring mereka.


Game Cyber Squad: Simulasi Dunia Nyata dengan Pelajaran Siber yang Seru

Dikembangkan oleh studio pemenang penghargaan BAFTA Romero Games, Cyber Squad menyimulasikan isu-isu dunia maya seperti phishing, cyberbullying, dan keselamatan online melalui antarmuka naratif berbasis peran.

Fitur Utama:

  • Simulasi Situasi Dunia Nyata
    Pemain mengambil peran karakter perempuan utama dalam berbagai skenario sosial dan digital, diminta untuk mengevaluasi risiko dan membuat keputusan tentang tindakan selanjutnya.

  • Risiko & Imbalan
    Keputusan pemain memicu dampak positif atau negatif dalam alur cerita. Pemain dihargai atas keputusan aman dan melihat konsekuensi dari pilihan berisiko. Mereka akan mendapatkan patch virtual untuk setiap topik: phishing, cyberbullying, keamanan online, dan jejak digital.

  • Kompetisi Ramah
    Fitur kuis pilihan ganda untuk menguji pengetahuan keamanan siber pemain—dapat dimainkan dalam kelompok untuk suasana interaktif.

Saat ini, game tersedia dalam versi web, dan rencananya akan diluncurkan di platform desktop dan mobile. Versi board game juga tersedia agar dapat dimainkan secara langsung dalam pertemuan kelompok.


Mendukung Janji Girl Scouts untuk Menarik 2,5 Juta Anak Perempuan ke STEM pada 2025

Selain mengajarkan keterampilan digital praktis, kurikulum ini juga sejalan dengan misi jangka panjang Girl Scouts untuk melibatkan 2,5 juta anak perempuan dalam bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) hingga 2025.

Saat ini, perempuan masih sangat kurang terwakili di bidang STEM, terutama di teknik dan ilmu komputer:

  • Perempuan hanya mencakup 29% tenaga kerja di bidang sains dan teknik di AS

  • Menurut Cybersecurity Ventures, hanya 20% tenaga kerja global di bidang keamanan siber adalah perempuan

Girl Scouts telah berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan ini melalui program STEM yang kuat, termasuk peluncuran banyak badge dan proyek baru yang berfokus pada teknologi dan sains.
77% anggota Girl Scouts mengatakan bahwa karena organisasi ini, mereka mempertimbangkan karier di bidang teknologi.

Game Cyber Squad dan kurikulum patch keamanan siber dikembangkan secara pro bono oleh komunitas perempuan HPE yang bekerja di bidang keamanan siber—dengan tujuan mendorong dan mendukung lebih banyak perempuan untuk memasuki bidang ini.


Menginspirasi Anak Perempuan untuk Menjadi Pelopor Teknologi

“Anak-anak perempuan mulai online sejak usia sangat muda, jadi penting sekali mereka dibekali pengetahuan dan alat untuk melindungi diri, identitas, dan data mereka,” ujar Lidia Soto-Harmon, CEO Girl Scouts Nation’s Capital.
“Melalui kolaborasi dengan para perempuan luar biasa di bidang keamanan siber di HPE, kami tidak hanya menumbuhkan minat baru dalam STEM, tapi juga membuat anak-anak perempuan bersemangat terhadap teknologi — lewat teknologi.
Kami sangat senang meluncurkan program ini di wilayah kami, sambil memberdayakan anak perempuan untuk menciptakan jalannya sendiri dan menjadi pengubah permainan di masa depan.”


Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Cybersecurity Patch Girl Scouts Nation’s Capital, kunjungi: gscnc.org/stem


Tentang Hewlett Packard Enterprise

Hewlett Packard Enterprise (HPE) adalah perusahaan teknologi global yang berfokus pada pengembangan solusi cerdas yang memungkinkan pelanggan menangkap, menganalisis, dan memanfaatkan data secara mulus dari edge hingga cloud.
HPE membantu pelanggan mempercepat hasil bisnis dengan mendorong model bisnis baru, menciptakan pengalaman baru bagi pelanggan dan karyawan, serta meningkatkan efisiensi operasional—baik untuk hari ini maupun masa depan.

Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan qserver indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi qserver.id untuk informasi lebih lanjut!